Pahlawan Proklamator (Keppres No. 81/TK/1986, tanggal 23 Oktober 1986)
Pahlawan Nasional (Keppres No. 83/TK/2012, tanggal 7 November 2012)

Mungkin banyak orang yang belum tahu nama lahir Bung Karno. Pahlawan Nasional yang dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Bung Hatta ini, ternyata memiliki nama lahir Koesno Sosrodihardjo.

Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901, Bung Karno diberi nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya.

Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama “Karna” menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa huruf “a” berubah menjadi “o” sedangkan awalan “su” memiliki arti “baik”. Panggilan akrab beliau adalah Bung Karno.

Dikemudian hari, nama Soekarno diabadikan sebagai nama sebuah gelanggang olahraga pada tahun 1958, yaitu Gelanggang Olahraga Bung Karno, didirikan sebagai sarana keperluan penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta.

Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno juga, yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Ia pemrakarsa Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok, Anggota BPUPKI, Ketua Panitia Perancang UUD, Ketua PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan pendiri Partai Nasional Indonesia.

Bung Karno juga dikenal sebagai arsitek alumni dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1926. Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas terkemuka di Dunia.

Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Bung diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS tahun 1967 dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

Kesehatan Bung Karno mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Setelah bertahan selama 5 tahun, akhirnya ia meninggal dunia pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta. Jenazah beliau dibawa ke Blitar dan dimakamkan bersebelahan dengan makam ibunya.

Comments to: Soekarno (Dr. (HC) Ir. H. Soekarno)

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Attach images - Only PNG, JPG, JPEG and GIF are supported.