Pahlawan Kemerdekaan Nasional (Keppres No. 657 Tahun 1961, tanggal 27 Desember 1961).

Pernah dengar atau menonton film yang berjudul Sang Pencerah ? Ya, itu adalah film tentang perjalanan hidup dan perjuangan pahlawan kita yang bernama Kyai Haji Ahmad Dahlan.  Beliau adalah pendiri Muhammadiyah, pejuang bidang pendidikan, pembaharu cara berpikir dan beramal dalam Islam. Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868.

Nama kecil beliau adalah Muhammad Darwisy. Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.

Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat. Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. la ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al-Qur’an dan al-Hadits.

Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal 18 November 1912. Dan sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.

Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam.

Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam. Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) juga telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.  Istri beliau Nyai Ahmad Dahlan atau Siti Walidah juga seorang Pahlawan Nasional.

Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961.

Ahmad Dahlan meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun dan dimakamkan di KarangKajen, Yogyakarta.

Comments to: KH. Ahmad Dahlan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Attach images - Only PNG, JPG, JPEG and GIF are supported.